Sepasang AlBanna Mencari Cinta - Resensi "Diorama Sepasang Al Banna"



Judul              : Diorama Sepasang AlBanna
Penulis          : Ari Nur Utami
Penerbit         : PT. Mizan Pustaka
Tahun terbit    : 2008
Tebal              : 216 halaman
Harga              : Rp 36.850,00
            


Dewasa ini, masyarakat modern dituntut untuk menjadi manusia yang mengikuti jaman, selalu siap dengan kondisi apapun, terlebih harus pintar dan cerdas. Sayangnya, cerdas yang dimaksud dalam hal ini lebih ke dalam hal yang berbau duniawi. Sedangkan untuk urusan agama, manusia seperti orang asing, awam terhadap agama mereka sendiri, awam terhadap Islam.
            Begitupun soal cinta. Cinta adalah fitrah manusia, pemberian Allah SWT. atas kasih sayangnya terhadap manusia. Cinta adalah kata yang indah namun tak semua manusia menjalani cinta dengan benar, dengan keindahan. Cinta, sebuah kata yang sakti, dapat membuat orang jenius jadi bodoh, dan orang bodoh jadi jenius. Cinta itu suci, namun dapat terkotori oleh akhlak manusia yang salah mengartikan cinta. Karena cinta yang hakiki adalah cinta karena Allah, cinta halal, cinta yang syar’i. Ini semua tentang Islam dan cinta.
            Siapa tak kenal novel cinta islami Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Kisah cinta yang penuh perjuangan dan sarat akan makna keimanan dan keislaman. Yang menjadi pembeda di antara kedua novel ini adalah Ari Nur menyisipkan humor-humor kecil namun tanpa meninggalkan kesan romantis dan islmai. Justru humor itulah yang membangun romantismenya. Sedangkan Habiburrahman El Shirazy membangun cerita dengan keislaman secara keseluruhan dan penuaian konflik yang begitu jelas tercipta di antaranya.
            Islami, romantis dan kearsitekturan adalah tiga kata yang tepat untuk menggambarkan novel Diorama Sepasang AlBanna karya Ari Nur Utami. Ari sukses menggabungkannya menjadi karya yang indah dan sarat akan makna. Bagaimana tidak, latar belakang kehidupan Ari memang mendukungnya untuk membuat cerita ini dengan komposisi yang sempurna. Ari yang memang berpendidikan arsitektur dan juga seorang aktivis dakwah tentulah mengerti bagaimana merumuskan perpaduannya dengan proporsional.
            Rani, seorang arsitek yang idealismenya tinggi memutuskan untuk keluar dari Biro Arsitektur Hirasindu karena perbedaan prinsip. Kemudian dia melamar untuk bekerja di Kan Petra, biro arsitektur terkemuka di Jakarta. Inilah yang mengantarkan Rani untuk bertemu dengan Ryan, seorang eksekutif muda tampan yang terkenal sombong. Semasa bekerja di Kan Petra, sedikit demi sedikit Rani mampu membawa teman-teman sekantornya menjadi lebih baik berkat dakwah fardhiyahnya yang baik. Hal itu tak berlangsung lama. Sebuah fitnah menghantam Rani dan membuat salah satu sahabatnya membencinya. Tetapi fitnah itulah yang mengantarkan Rani untuk melakukan ta’aruf dengan Ryan sang atasan.
            Ta’aruf yang direncanakan tak sesuai rencana, Ryan tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar. Bak menghilang ditelan bumi, dan Rani pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari Kan Petra. Ryan masih dihantui masa lalunya bersama wanita lain. Itulah yang membuatnya menghilang beberapa saat sampai akhirnya dia memutuskan untuk melamar Rani dan menikahinya. Pernikahan mereka sangat indah, setiap hari berjalan seperti di atas mahkota bunga. Indah dan penuh romantisme.
Sayang tak selamanya bunga itu menghidupkan cinta mereka. Tiba-tiba saja petir menghantam rumah tangga mereka. Rani kehilangan kandungannya, dan ini membuatnya sedih berkepanjangan. Ryan yang tak ingin kehilangan bidadarinya ini berusaha untuk membangkitkan Rani dari keterpurukannya. Ryan dan Rani membangun sebuah biro arsitek dengan nama AlBanna. Ini membuat Rani bersemangat kembali. Namun konflik kembali hadir, AlBanna mengalami pasang-surut dan membuat Ryan rugi ratusan juta rupiah. Inilah yang hampir merenggut keindahan cinta mereka. Terutama perbedaan prinsip mereka dalam mengelola AlBanna. Namun cinta itu kuat dan begitu kuat untuk dihancurkan. Mereka mencoba membangun kembali AlBanna dan meleburkan perbedaan mereka menjadi kekuatan yang baru.
Kekuatan novel ini tercermin pada karakter-karakter tokoh yang begitu kuat. Saling mengisi dan saling menguatkan satu sama lain. Penjabaran cerita yang memukau. Perpaduan antara arsitek, islami dan romansa cinta. Berselipkan humor-humor ringan yang dapat menghibur pembaca sehingga tidak memberikan kesan jenuh. Humor yang tanpa meninggalkan dan menghilangkan kesan islami. Hal yang menarik lainnya adalah penggunaan bahasa high tech namun tanpa mengesampingkan unsur dakwah islami.
Sayangnya, isi cerita yang dijabarkan tidak terlalu sesuai dengan apa yang disinopsiskan pada sampul belakang novel ini. Namun, secara keseluruhan novel ini bagus dan patut untuk dibaca bagi Anda yang ingin mengenal cinta yang sejati. Ini mengajarkan kita untuk terus berusaha dan pantang menyerah mencapai suatu tujuan. Tidak berputus asa pada apa yang telah digariskan Allah SWT. meski tidak sesuai dengan harapan bahkan di luar dugaan. Selalu berikhitiar dan berdoa yang terbaik.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

pidato - Pengelolaan Sampah

teks ceramah - Idola Sepanjang Masa