Ambis yang Gagal

       Intermezzo dulu sebentar, kenapa judulnya "Ambis yang Gagal"? jadi, di kampus Irma itu ada sebutan ambis bagi orang-orang yang kerjanya belajar melulu. Ambis itu diambil dari kata ambisisus, yah tau sendiri kan maksudnya berarti orang itu berambisi untuk belajar. (maaf ya ini bagian nggak penting sih sebenarnya hehehe).
       
       Jadi kemarin tepatnya tanggal 16 April 2014, Irma dan teman (Mutiara Delasyifa) berencana untuk ambis renang karena hari ini alias tadi sore (17 April 2014) diadakan tes renang di kolam renang kampus. Sebelumnya, Irma dan Muti ini pernah dites juga di kolam tersebut dan hasilnya menyedihkan. Kami hanya dapat indeks C padahal kami mencoba untuk berenang di kolam indeks B. Ya, ini memang salah kami juga karena nggak latihan sebelumnya. Yang lebih menyedihkan lagi adalah sebenarnya kami mampu untuk dapat indeks B bahkan A karena setelah dilakukan pengetesan dan kami masih penasaran untuk terus berenang, kami mampu bahkan untuk berenang di kolam indeks A.

       Kembali ke cerita hari kemarin, seperti yang sudah disepakati sebelumnya, kami akan bolos masuk kelas tutorial matematika. Nekat juga ya? Tapi karena tutorial tidak masuk dalam absensi dan hukumnya termasuk sunnah maka kami lebih memilih untuk latihan berenang. Sebelum bolos, Irma masih mengikuti kelas fisika karena kelas masuk absensi jadi tidak mungkin untuk bolos. Selama mata kuliah fisika ini, entah kenapa Irma merasa ada yang tidak enak, feelingnya gimana gitu. Biasanya perasaan kayak gini itu muncul kalau ada sesuatu yang nggak beres. Tapi ya nggak tau juga itu apa.

       Selesai kuliah fisika seperti biasa dosennya pasti betah di kelas dan keluar terlambat dari jadwal yang seharusnya. Waktu itu jam 15.50, sudah masuk waktu shalat Ashar dan Irma belum shalat tapi harus juga memburu waktu karena kolam renang kampus tutup jam 17.00. Akhirnya Irma memutuskan untuk shalat di Mushala dekat kolam. Dan tadaaa ketika kami (Irma dan Muti) masuk wilayah kolam renang, padat banget coyy, ada anak dari fakultas lain yang hari itu akan dites renang. Kalau memaksakan untuk berenang di kolam kampus itu rasanya nggak mungkin karena pasti mereka yang akan didahulukan sementara jumlah mereka banyak dan kami takut nggak bisa latihan dengan maksimal.

       Bingung, harus bagaimana akhirnya Irma shalat sekalian menjernihkan pikiran, sementara Muti yang sudah shalat menunggu di luar sambil memikirkan pemecahan masalah yang begitu pelik ini (astagfirullah). Setelah shalat, Muti mengajak untuk berlatih berenang di Kolam Renang Karang Setra. Jujur waktu denger kolam itu, Irma langsung mikir gimana masuknya? tiketnya itu Rp 15.000,- (kalau nggak salah) dan uang di dompet tinggal Rp 10.000,- udah gitu nggak ada ATM buat download uang. Selain itu, kolam renangnya juga lumayan jauh. Cuma ya terdorong penyesalan hasil tes sebelumnya, akhirnya kami nekat juga kesana. Untungnya Muti baik mau minjemin Irma uang buat tiket masuk. Hehehe

       Sesampainya di sana, ternyata wilayah luar kolam udah sepi banget. Dan waktu kami lihat papan waktu buka kolam renang hanya buka sampai jam 16.00 sementara sekarang sudah jam 16. 25. Arghhh kesel banget kan? Udah lari-lari dari tempat turun angkot sampai ke kolam renang ternyata kolamnya tutup. Bingung lagi, akhirnya kami memutuskan untuk renang di Kampus tetangga yang ada di wilayah Ledeng. Kebetulan Muti udah pernah renang di sana jadi yaudahlah yah renang di sana aja daripada nggak latihan sama sekali untuk tes.

       Jadi kami naik angkot lagi untuk sampai di kampus itu. Salahnya kami, kami malah turun di tempat yang kurang tepat jadi perjalanan dari gerbang kampus sampai kolam renang jadi lebih jauh. Singkat cerita, kami sampai di kolam renang. Hahaha ternyata kami datang bertepatan dengan waktu tutupnya kolam yaitu jam 17.00 sedih bangetkan nasib kami? Sudah jalan jauh-jauh namun hasilnya nihil. Untungnya (nggak untung juga sih) ada ATM di kampus ini, jadi Irma bisa ambil uang dan uang di dompet udah nggak limit lagi. Jadi kesimpulannya, jauh-jauh nyari kolam renang sampai membolos tutorial matematika hanya untuk mengambil uang di ATM kampus tetangga yang jauh gila itu. Hahaha

       Yah dengan cerita ini, Irma berharap kalian dapat pelajaran kalau mau merencanakan sesuatu harus dipikir matang-matang dan dari jauh-jauh hari, jangan melakukan sesuatu dengan mendadak, terus jangan lupa alternatif rencana juga penting. At last akhirnya Irma bisa kok renang di kolam dengan indeks A meskipun kemarin nggak latihan, mungkin ini sebagai hadiah atas usaha kemarin juga. Thanks Allah SWT :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pidato - Pengelolaan Sampah

teks ceramah - Idola Sepanjang Masa

Sepasang AlBanna Mencari Cinta - Resensi "Diorama Sepasang Al Banna"